Translate
SKENARIO VIDEO KONSELING GIZI
Kasus
1
Tn R berumur 61 tahun TB 160 cm BB 72 kg, datang ke RS dengan keluhan nyeri bagian pinggang saat kencing. Sejak 20 hari
yang lalu pasien mengeluh nyeri pinggang, nyeri saat kencing, panas dan berdarah. Kemudian periksa ke dokter umum dan diberi obat terapi hasilnya tidak membaik. Kencing berdarah makin lama memburuk. Lalu di bawake RS
Pemalang dirawat
10 hari dan dibawa pulang dalam keadaan tidak membaik. Selama 5 hari dirumah diberi obat-obatan cina dan kencing tidak merah lagi tetapi BAK diluar kendali (mengompol)
kemudian dibawake
RS Karyadi. 40
tahun yang lalu pernah operasi batu saluran kemih. Tn R bekerja sebagai pedangan es dan penjual kaca mata. Pasien didiagnosa menderita penyakit uremia dengan prostat (CaOxalat +)
Pemeriksaan fisik : keadaan umum sadar tapi lemas. Suhu : 37oC,
nadi : 88x/menit, RR : 20x/menit, Tekanan darah : 100/60 mmHg.
Natrium : 126 Mmol/l
Kalium : 5,7 Mmol/l
Gula darah puasa : 108 mg/dl
WBC : 24,2 THSD/CUM
HGB : 8,3 mg/dl
PLT : 164 g/dl
Epitelurin : 4-8 THSD/CUM
Lekositurin : 2-3
Eritrositurin : 0-2
Kristal urin :ca oxalate
Pola makan
3x sehari. Lauk hewani yang sering dikonsumsi telur dan ikan segar. Sering mengkonsumsi tahu dan tempe. Suka sayuran dan sering makan papaya, pisang dan setiap hari minum susu sapi segar. E : 2156,9 kal,
P :75,56 g, L: 80,56 g, KH : 289,8 g
RENCANA KONSELING
Identitas Pasien
Nama :
Tn. R
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur :
61tahun
Berat badan : 72 kg
Tinggi badan : 160 cm
Pekerjaan :
Pedangan es dan penjual kaca mata
Keluhan :
Nyeri bagian pinggang saat kencing BAKdiluar kendali (mengompol)
Riwayat penyakit :
1. Tn. R sejak 20 hari yang lalu mengeluh
nyeri pinggang, nyeri saat kencing, panas dan berdarah. Kemudian periksa ke dokter
umum dan diberi obat terapi, hasilnya tidak membaik.
2.
Kencing
berdarah makin lama memburuk. Lalu di bawa ke RS Pemalang dirawat 10 hari dan dibawa
pulang dalam keadaan tidak membaik.
3.
Selama
5 hari dirumah diberi obat-obatan cina dan kencing tidak merah lagi tetapi BAK
diluar kendali (mengompol) kemudian dibawa ke RS Karyadi.
4.
40
tahun yang lalu pernah operasi batu saluran kemih.
Diagnosis medis :
Uremia dengan prostat (CaOxalat +)
Hasil pemeriksaan :
Pemeriksaan
|
Hasil
|
Nilai
Normal
|
Keterangan
|
Keadaan umum
|
Sadar tapi lemas
|
|
|
Suhu
|
37˚C
|
36-37 ˚C
|
Normal
|
Nadi
|
88 x/menit
|
60-100 x/menit
|
Normal
|
Respirasi
|
20 x/menit
|
20-30 x/menit
|
Normal
|
Tekanan darah
|
100/60 mmHg
|
120/80 mmHg
|
Normal
|
Natrium
|
125 Mmol/l
|
135 – 147 Mmol/l
|
Rendah
|
Kalium
|
5,7 Mmol/l
|
3,5 – 5 Mmol/l
|
Tinggi
|
Gula Darah Puasa
|
108 mg/dl
|
<110 mg/dl
|
Normal
|
WBC (Leukosit)
|
24,2 THSD/CUM
|
4 – 11 THSD/CUM
|
Tinggi
|
HGB (Hemoglobin)
|
8,3 mg/dl
|
13 – 18 mg/dl
|
Rendah
|
PLT (Trombosit)
|
164 g/dl
|
150 – 450 g/dl
|
Nomal
|
Epitel urin
|
4-8 THSD/CUM
|
|
Tinggi
|
Leukosit urin
|
2-3
|
<5
|
Normal
|
Eritrosit urin
|
0-2
|
<1
|
|
Kristal urin
|
Ca oxsalat +
|
|
|
Riwayat makan : Pola makan 3x sehari.
Lauk hewani yang sering dikonsumsi telur dan ikan segar.
Sering mengkonsumsi tahu dan tempe.
Suka sayuran dan sering makan papaya, pisang dan setiap hari minum susu sapi segar.
Zat Gizi
|
Recall
|
Kebutuhan
|
Persentase (%)
|
Keterangan
|
Energi
|
2156,9 kal
|
1620 kal
|
133
|
Lebih
|
Protein
|
75,56 g
|
48 g
|
157
|
Lebih
|
Lemak
|
80,56 g
|
36 g
|
223
|
Lebih
|
Karbohidrat
|
289,8 g
|
275,4 g
|
105
|
Normal
|
Sumber : WNPG, 2004
A.
Tujuan Konseling
1. Mendiskusikan perubahan pola makan mengikuti anjuran makanan yang boleh dan tidak boleh untuk seorang yang menjalani
diet Batu Kalsium Oksalat.
2. Memotivasi untuk lebih banyak minum air putih
3. Memotivasi untuk lebih banyak mengkonsumsi serat tidak
larut air tinggi, karena serat dapat mengikat kalsium yang dapat membatasi
penyerapan kalsium.
4. Mendiskusikan cara untuk menurunkan BB untuk mencapai BB ideal.
5. Memotivasi untuk melakukan kebiasaan hidup sehat dengan membiasakan olahraga.
B.
Preskripsi
Diet
Jenis Diet = Diet Batu Kalsium Oksalat
BentukMakanan = Biasa
Frekuensi = 3x makan pokok, 2x selingan
Rute = Oral
C.
Perhitungan Kebutuhan
IMT =
2

=
2 = 28,13 → Obesitas 1

BBI =
TB – 100
=
160 – 100 = 60 kg
(Rumus Harris Benedict)
BEE = 66,47
+ 13,75 (BB) + 5,0 (TB) – 6,67 (U)
= 66 +
(13,7 x 60) + ( 5 x 160 ) – 6,67 x 61
= 66 +
822 + 800 – 406.87
=
1281,13
TEE =
BEE x Fa x Fs
=
1281,13 x 1,2 x 1,2
=
1.844,8 Kkal
= 1.845
Kkal
-
Protein = 0,8 gr/kg BB
= 0,8
x 60
= 192 Kkal →
48
gr
- Lemak
= 20% x 1845
= 324
Kkal → 41
gr
- Karbohidrat =
65% x 1845
= 1101,6 → 299,8gr
D.
Contoh
Menu Sehari
Waktu
|
MENU
|
BERAT (gr)
|
URT
|
Makan Pagi (07.00 )
|
Nasi
|
100
|
¾ gelas
|
Telur dadar
|
50
|
1 butir
|
|
Terik tempe
|
50
|
1 potong
|
|
Tumis jagung muda
sawi
|
100
|
1 gelas
|
|
Snack (10.00)
|
Pepaya
|
100
|
1 potong
|
Makan Siang
(12.00)
|
Nasi
|
200
|
11/2 gelas
|
Ikan goreng
|
50
|
1 potong
|
|
Bakwan tahu
|
50
|
1 buah
|
|
Sop sayuran
|
100
|
1 gelas
|
|
Pisang
|
50
|
1 buah
|
|
Snack (15.00)
|
Kroket
|
50
|
1 buah
|
Makan malam (18.30)
|
Nasi
|
200
|
11/2 gelas
|
Semur Ayam
|
50
|
1 potong
|
|
Bola – bola tahu
|
50
|
1 buah
|
|
Ca kangkung
|
100
|
1 gelas
|
|
Apel
|
85
|
1 buah
|
E.
Sasaran Konseling
Sasaran konseling : Pasien (Tn.
R) dan keluarga
F.
Tempat dan Waktu
Tempat :
Ruang rawat inap
Waktu :
± 60 menit
G.
Materi Konseling
1. Diet Batu Kalsium Oksalat
2. Gizi seimbang
3. Olah raga
H.
Media
1. Leafleat Diet Batu Kalsium Oksalat
2. Leaflet Bahan Makanan Penukar
3.
Food Model
I.
Rencana
Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring
a. Pemantauan BB
b. Pemantauan hasil pemeriksaan
laboratuirium yaitu : natrium, kalium, leukosit, hemoglobin dan kristal urin
(Ca Oksalat)
c. Perubahan perilaku
2. Evaluasi
a. Hasil pemeriksaan antropometri BB
mencapai BB Ideal.
b. Hasil pemeriksaan hasil pemeriksaan
laboratuirium yaitu : natrium, kalium, leukosit dan hemoglobin mencapai normal,
serta kristal urin (Ca Oksalat) negatif
c.
Pola
makan seimbang.
SKENARIO VIDEO
Pembagian
peran :
1. Pasien :
Sarung/peci
2. Keluarga pasien:
Baju bebas
3. Konselor :
Baju rapi + tanda pengenal -> membawa RM, leaflet, food model, alat
ukur
4. Perekam :
5. Editing :
Alat dan bahan : 1. Leaflet Diet
2.Leaflet Bahan Makanan Penukar
3. Food Model
4. Rencana Konseling
5. Camera
Tempat dan waktu :
Ruang ranap
Jalan cerita :
Prolog (Perekam)
Narasi
perekam, full satu badan/ setengah badan
Kesempatan
kali ini kelompok 1 akan membawakan konseling tentang “Kasus Uremia dengan prostat
(CaOxalat +)”
Diceritrakan
ada seorang bapak bernama ....................
Inti (Konseling)
RS secara umum, menyudut k
ruang rawat inap, melihat kondisi di ruangan Tn. R. (Tn. R berbicara dengan
keluraga)
Ahli gizi bersiap diruangan
(mempersiapkan alat-alat untuk konseling)
Ahli gizi berjalan ke
ruangan Tn. R, mengetuk pintu dan mengucapkan salam
Ganti hari untuk konseling ulang
(Perekam)
Narasi
perekam, full satu badan/ setengah badan
3 hari
selanjunya
Epilog (Perekam)
Narasi perekam,
full satu badan/ setengah badan
Akhirnya Tn. R mengetahui tentang masalah Nyeri bagian pinggang saat kencing
BAKdiluar kendali (mengompol) dan mengerti cara-cara penyembuhannya secara
asupan makannya.
Tn R akan berkunjung kembali dalam 3 hari mendatang.
Kami adalah Rombongan mahasiswa
yang tidak pernah libur, mencoba mengerjakan tugas, semoga dapat nilai bagus,
karena ini tugas UAS.
SINOPSIS
Seorang Pasien bernama Tn. R yang
sedang menjalani pengobatan dengan diagnosa Uremia dengan prostat (Ca Oksalat
+) dengan metode rawat inap di ruang X RS Y. Ahli gizi RS Y mencoba untuk
memberikan asuhan gizi kepada Tn. R dan memberikan koseling dengan mendatangi
ruangan Tn. R.
Ahli gizi mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri serta berjabat tangan. Menanyakan nama pasien dan keluhan. Ahli
gizi menanyakan apakah Tn. R sudah mengerti tentang Uremia dengan prostat (Ca
Oksalat +) (kemudian menjelaskan sedikit),
menjelaksan tujuan konseling dan mengharap Tn. R dan keluarga bisa
bekerja sama untuk keberhasilan proses konseling yang akan dilaksanakan selama
± 60 menit.
Konseling gizi tersebut dimulai
dengan meminta ijin mengukur data antropometri (mengukur berat badan dan tinggi
badan Tn. R), melihat data laboraturium, melihat data klinik dan fisik (melihat
keadaan Tn. R secara umum), menanyakan riwayat makan sehari-hari (recall 24
jam) serta riwayat alergi dan riwayat obat, menanyakan riwayat personal
(pekerjaan, keluarga, riwayat penyakit). Data-data yang sudah didapat tersebut
lalu dibandingkan dengan data standar dari masing-masing data.
Ahli gizi mengkaji data yang tidak
sesusai dengan standar (kekurangan atau kelebihan) untuk dicari penyebab dan
tanda sehingga bisa ditetapkan menjadi diagnosa. Membuat intervensi dari
diagnosa yang telah dibuat dengan membuat komitmen antara ahli gizi dan Tn. R
sehingga Tn. R bisa merubah perilakunya. Intervensi tersebut terdiri dari :
1. Menginformasikan hasil pengkajian
gizi
a. Menjelaskan tujuan diet
b.Mendiskusikan perubahan pola makan
c. Menjelaskan cara penerapan diet
d.
Mendiskusikan
hambatan yang dirasa klien dan alternatif pemecahan masalah
2. Mengukur pemahaman klien
3. Memotivasi untuk menghasbiskan
makanan yang diberikan dari RS Y dan tidak memakan makanan dari luar RS Y.
4. Memberikan informasi bahwa ahli gizi
3 hari lagi akan melakukan kunjungan ulang untuk Tn. R
Ahli gizi membuat monitoring dan
evaluasi dari data-data yang dijadikan sebagai intervensi dengan harapan data
tersebut menjadi sesusai standar untuk Tn. R sehingga bisa mengetahui apakah
Tn. R sudah merubah perilakunya atau belum.
Ahli gizi berterima kasih atas kerja
sama Tn. R dan keluarga atas kelancaran konseling dan meminta maaf jika ada
salah kata kemudian mengucapkan salam dan berjabat tangan.
04:00 | Labels: TUGAS KULIAH | 0 Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)