Translate
Hormon Estrogen
I.
Hormon
Estrogen
Hormon estrogen adalah hormon steroid seks dengan 18 atom C dan dibentuk
terutama dari 17-ketosteroid androstenedion. Hormon estrogen adalah hormon seks
yang diproduksi oleh rahim untuk merangsang pertumbuhan organ seks, seperti;
payudara dan rambut pubik; mengatur siklus menstruasi. Hormon Estrogen
merupakan hormon steroid kelamin karena memiliki struktur kimia berintikan
steroid dan secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin
sistem reproduksi. Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan
estrogen dirangsang oleh FSH.
Berdasarkan struktur kimia, estrogen yang digunakan dalam terapi dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu:
A.
Steroid
Ketiga estrogen alami utama dalam perempuan estron (E1), estradiol (E2),
dan estriol (E3). Estradiol (E2) adalah bentuk dominan pada wanita tidak hamil,
estron diproduksi selama menopause, dan estriol merupakan estrogen utama
kehamilan. Dalam tubuh ini semua diproduksi dari androgen melalui tindakan
enzim.
Meskipun orang sering menganggap estrogen sebagai entitas tunggal, hormon
ini sebenarnya tiga molekul biokimiawi berbeda yang secara alami tubuh
memproduksi Ketiga molekul estrogen memiliki kegiatan yang berbeda yang membuat
mereka lebih atau kurang "estrogenik:".
1.
Estrone lebih lemah dari estradiol. Estron dibuat
dari lemak tubuh.Dari menarche dengan menopause estrogen utama adalah
17β-estradiol. Pada wanita postmenopause lebih estron hadir dari estradiol. Ia
wujud dengan banyak untuk wanita yang putus-haid.

2.
Estradiol adalah dihasilkan dari testosteron dan
estron dari androstenedion oleh aromatase. Estradiol dibuat dari ovarium,
dan memberikan penampilan wanita melengkung mereka.

3.
Estriol hadir dalam jumlah kecil dan sebagian besar
dibuat selama kehamilan

Premarin, obat estrogenik sering
diresepkan, mengandung estrogen dan steroid equilin equilenin, selain estron
sulfat tetapi karena resiko kesehatan, lebih banyak estrogen genetik bernama
Progynova (estradiol valerat) sekarang lebih sering diresepkan.
B.
Nonsteroid
Berbagai bahan sintetis dan alami telah diidentifikasi yang juga memiliki
aktivitas estrogenik.
1.
Zat sintetis dari jenis ini dikenal sebagai
xenoestrogens.
2.
Tanaman produk dengan aktivitas estrogenik yang
disebut fitoestrogen.
3.
Yang dihasilkan oleh jamur yang dikenal sebagai
mycoestrogens.
II.
Fungsi Hormon estrogen
A.
Estrogen bertanggung jawab untuk perkembangan
reproduksi wanita terutama selama masa pubertas.
B.
Estrogen bertanggung jawab untuk mempercepat
pertumbuhan tubuh wanita, dan kemudian berperan mengembangkan rahim, ovarium,
dan sistem reproduksi lain sehingga tubuh siap untuk mendukung kehamilan.
C.
Estrogen juga berperan membantu perkembangan dan
pembesaran payudara, meningkatkan timbunan lemak di lapisan subkutan, membantu
perkembangan panggul, pertumbuhan rambut ketiak dan kemaluan, serta berbagai
fungsi metabolik lainnya.
Fungsi Estrogen (hormon seks wanita) yang umumnya
diproduksi oleh rahim yakni:
A. Merangsang
pertumbuhan organ seks anak perempuan, seperti halnya payudara dan rambut
kelamin, dikenal sebagai karakteristik seks sekunder.
B. Estrogen juga mengatur siklus menstruasi.
C. Menjaga
kondisi dinding vagina dan elastisitasnya, serta dalam memproduksi cairan yang
melembabkan vagina.
D. Mereka juga
membantu untuk menjaga tekstur dan fungsi payudara wanita.
E. Mencegah
gejala menopause seperti hot flushes (rasa panas didaerah tubuh bagian atas dan
gangguan mood)
F. Mempertahankan
fungsi otak.
G. Mengatur
pola distribusi lemak di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang
feminine
H. Meningkatkan
pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan (kulit, saluran
kemih, vagina, dan pembuluh darah).
I. Estrogen
juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan struktur normal
kulit agar tetap lentur, menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang
serta mampu menahan air.
J. Produksi sel
pigmen kulit
K. Pada pria,
estrogen tidak memiliki fungsi yang diketahui. Namun, kadar yang terlalu tinggi
dapat mengurangi selera seksual, menyebabkan kesulitan ereksi, pembesaran
payudara, dan kehilangan rambut tubuh pada beberapa pria.
III.
Mekanisme Kerja
Hormon Estrogen
Hormon steroid berdifusi melalui membran sel dan terikat dengan afinitas
tinggi pada reseptor protein sitoplasmik spesifik. Afinitas terhadap reseptor
bervariasi dengan estrogen spesifik aktivasi kompleks steroid-reseptor memasuki
nukleus dan berinteraksi dengan kromatin inti untuk memulai sintesa RNA hormon
spesifik yang memerantarai sejumlah fungsi fisiologis.
Hubungan estrogen dan menopause pada wanita menopause terjadi penurunan
sekresihormon estrogen dan progestin (terutama estrogen) sehingga mempengaruhi
keadaan dari tubuh, karena estrogen juga berperan dalam banyak hal seperti pada
organ kardiovaskular, traktur urogenitalis, tulang dan vasomotor. Sehingga
menoupase akan berdampak pada organ tersebut sehingga diperlukan juga “terapi
penggati estrogen” pada wanita menopause. Manfaat penggantian estrogen pasca
menopause.
A.
Tidur : Estrogen mengurangi gangguan pasca menopause
dalam hal tidur.
B.
Kardiovaskular : estrogen memberikan efek protektif
terhadap penyakit kardiovaskular, yang menyebabkan penurunan LDL dan
peningkatan kadar HDL dalam plasma.
C.
Traktus urogenital : pengobatan estrogen membalikan
atropi pasca menopause pada vulva, vagina, uretra, dan trigonum kandung kemih.
D.
Osteoporosis : estrogen menurunkan resorpsi tulang
tetapi tidak mempunyai efek pada pembentukan tulang.
E.
Vasomotor : pengobatan estrogen menegakkan kembali
feed back pada kontrol hipotalamus sekresi norefineprin, yang menyebabkan
berkurangnya ruam panas.
Farmakokinetik estrogen alamiah adalah mudah diabsorbsi melalui saluran
pencernaan, kulit dan membran mukosa. cepat diabsorbsi juga bila intra
muscular. Sebaliknya estrogen sintetik Misalnya etinil estradiol, mestranol
mudah diabsorbsi stlh peroral, kulit, membran mukosa. Metabolisme lebih lambat
dibanding estrogen alami. Disimpan dalam adiposa dan di lepaskan secara lambat.
Efek lebih lama dan potensi lebih tinggi dibanding estrogen alami.
Kisaran normal estrogen bergantung pada usia. Wanita berusia antara 20
sampai 29 tahun memiliki tingkat estrogen rata-rata 149 pg/ml (piktogram per
mililiter). Seorang wanita berusia 30 hingga 39 tahun rata-rata memiliki
kadar 210 pg/ml.Sedang perempuan berusia lebih dari 40 tahun dan belum
mengalami menopause akan memiliki tingkat estrogen rata-rata 152
pg/ml. Tingkat rata-rata dapat bervariasi dari hari ke hari tergantung
pada siklus haid tiap wanita.
IV.
Indikasi dan
Kontraindikasi
A.
Indikasi
1.
Kontrasepsi. Estrogen sintetik paling banyak
digunakan untuk kontrasepsi oral dalam kombinasi dengan progestin.
2.
Menopause. Pada usia sekitar 45 tahun
umumnya fungsi ovarium menurun. Terapi pengganti estrogen dapat mengatasi
keluhan akibat gangguan vasomotor, antara lain hot flushes, vaginitis
atropikans dan mencegah osteoporosis.
3. Vaginitis Senilis atau Atropikans. Radang
pada vagina ini sering berhubungan dengan adanya infeksi kronik pada jaringan
yang mengalami atrofi. Dalam hal ini, estrogen lebih berperan untuk mencegah
daripada mengobati.
4. Osteoporosis. Keadaan ini terjadi karena bertambahnya
resorpsi tulang disertai berkurangnya pembentukan tulang. Pemberian estrogen
dapat mencegah osteoporosis berkelanjuitan atau dapat pula diberikan estriol.
5. Karsinoma Prostat. Karena estrogen
menghambat sekresi androgen secara tidak langsung maka hormon ini digunakan
sebagai terapi paliatif karsinoma prostat.
6. Perdarahan menstruasi hemoragik
7. Kegagalan perkembangan ovarium
8. Hirsutisme
Hirsutisme
adalah gejala munculnya rambut pada bagian tubuh perempuan yang
biasanya tidak ditumbuhi rambut seperti di bawah dagu atau di atas bibir. Hirsutisme bukanlah
merupakan penyakit namun
gejala (symptom) saja. Kemungkinan ada kelainan medis lainnya, apalagi
jika hal ini muncul setelah pubertas.
B.
Kontraindikasi
1.
Kehamilan teratogenik
Teratogenik
(bahasa Inggris:Teratogenesis) adalah istilah medis yang
berasal dari bahasa Yunani yang berartimembuat monster. Dalam
istilah medis, berarti perkembangan tidak normal dari sel selama kehamilan yang
menyebabkan kerusakan pada embrio. Ada sejumlah bahan bersifat
teratogenik antara lain infeksi virus rubella,
konsumsi alkohol selama
kehamilan, merokok selama kehamilan, paparan radiasi sinar X dan sejumlah
obat-obatan seperti warfarin dan Roaccutane.
2.
Neoplasma yang tergantung estrogen
Neoplasma
adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel – sel yang tumbuh terus
menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya
dan tidak berguna bagi tubuh.
3.
Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang
berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
4.
Kerusakan hati
5.
Kelainan tromboembolik
Tromboemboli adalah kelainan pada masa nifas yaitu
masa setelah melahirkan dimana terjadi sumbatan pada pembuluh darah yang
disebabkan oleh adanya darah yang membeku
C.
Efek Samping
Meskipun
estrogen memberikan manfaat positif bagi wanita, bentuk-bentuk tertentu dari
kanker payudara menggunakan estrogen sebagai hormon pertumbuhan. Perawatan
terhadap jenis kanker jenis ini difokuskan untuk memperlambat produksi
estrogen.
1.
Nausea (memburuk pada waktu pagi, kemudian terjadi
toleransi)
Nausea adalah rasa ingin untuk muntah. Banyak sekali hal dapat menyebabkan
hal ini diantaranya obat-obatan, emosi, metabolik dan proses fisiologis. Hal
ini akan merangsang pusat mual yang terdapat di batang otak.
2.
Nyeri tekan payudara dan edema
3.
Ginekomastia
Ginekomastia
adalah pembengkakan pada jaringan payudara pada laki-laki atau laki-laki, yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan testosteron. Bayi yang
baru lahir, anak laki-laki memasuki masa puber dan orang tua sering mengalami
ginekomastia sebagai akibat dari perubahan kadar hormon.
Apapun masalahnya, estrogen adalah hormon reproduksi wanita yang paling
penting dan mengatur banyak hal dari kehamilan hingga memori. Berikut adalah 5
tips untuk meningkatkan kadar hormon estrogen dalam tubuh:
1.
Obat Estrogen
Dokter mungkin akan meresepkan obat yang dapat membantu meningkatkan
estrogen. Obat dapat diberikan melalui suntikan maupun oral. Obat tersebut
dapat merangsang produksi estrogen dan mengganti estrogen yang tidak lagi
diproduksi secara alami oleh tubuh, seperti estrogen terkonjugasi atau estrogen
kuda terkonjugasi di bawah merek Premarin, patch, estrogen yang terbuat dari
senyawa estrogen tunggal obat-obatan seperti raloxifene dan alendronate, obat
herbal seperti Black Cohosh, yang dikenal untuk membantu mengurangi gejala
menopause, dan hormon lain yang terlibat seperti progesteron atau
progestin.
2.
Meningkatkan Berat Badan
Kekurangan gizi akan menghentikan produksi estrogen dalam tubuh. Berat
badan yang rendah (persentase lemak yang rendah) akan menurunkan produksi
hormon yang amat penting ini. Berkonsultasilah dengan dokter mengenai
berat badan serta kebiasaan makan Anda, untuk menentukan apakah berat badan
menjadi faktor berkurangnya produksi estrogen.
3.
Banyak Makan Kedelai
Menurut beberapa penelitian, makanan alami seperti kedelai bisa membantu
meningkatkan produksi hormon estrogen. Namun, makanan tidak dapat
memperbaiki kekurangan hormon estrogen parah, jadi pastikan untuk mendiskusikan
perubahan diet dengan dokter.
4.
Menggunakan Obat Kontrasepsi
Selain digunakan sebagai pengendali kehamilan, obat kontrasepsi bisa pula
digunakan untuk membantu mengatur produksi dan metabolisme
estrogen. Beberapa obat kontrasepsi mengandung estrogen dan progesteron,
sedang obat lainnya hanya mengandung estrogen. Berkonsultasilah dengan
dokter untuk memilih obat kontrasepsi yang tepat.
5.
Suplemen Estrogen
Pertimbangkan untuk menggunakan suplemen estrogen. Ini merupakan pilihan
populer bagi orang-orang yang lebih memilih cara alami atau holistik untuk
meningkatkan estrogen.Suplemen estrogen biasanya mengandung herbal dan protein
yang membantu proses produksi estrogen dan hormon wanita lainnya, serta relatif
lebih terjangkau dibanding perawatan lain.
Di antara banyak suplemen esterogen, yang umum dijumpai yaitu Premarin.
Suplemen ini berasal dari urin kuda
betina hamil yang mengandung berbagai jenis esterogen. Namun hanya setengah
dari substansi esterogen di dalam Premarin dapat ditemukan pada tubuh manusia.
V.
Daftar
Pustaka
A.
Ahmad.
2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gita Media Press,
Surabaya. h. 14, 80.
B.
Amien, M. Et
al. 1995. Biologi 2 untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 2.
Penerbit Balai Pustaka, Jakarta. Encyclopaedia Britannica 2008 Ultimate
Reference Suite, Chicago.
C.
Furqonita,
D. 2007. Seri IPA BIOLOGI SMP Kelas IX. Quadra-Penerbit Yudhistira,
Jakarta.
D.
Kadaryanto
et al. 2006. Biologi 2. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Lawrence, E. 1991.
E.
Hendersdon’s
Dictionary of Biological Terms Tenth Edition. Longman Scientific &
Technical. Longman Group (FE) Ltd. England. Mega, Jakarta. 14.
17:59
|
Labels:
TUGAS KULIAH
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment